Dan biarkan jemari jemari ini
menari lagi, berolahraga dengan sesukanya untuk melompat kesana kemari. Tak ada
batasan untuk berhenti dan tak ada alasan untuk menghentikannya kembali. Aku disini
hanya sebagai perantara dari hati, kemudian menuju otak, dan jadilah begini.
Malam ini hujan turun dengan
derasnya membuat otakku sedikit terganggu karna terguyur olehnya. Sepertinya
system kerja otakku mulai error entah karna hujan yang turun atau karna semakin
larutnya malam. Oh entahlah.
Aku tak apa apa atau aku kenapa
kenapa?? Hmm. Aku hanya butuh sendiri dan istirahat sejenak, setelah itu? Yahh
setelah itu aku akan kembali lagi seperti sedia kala, seperti tak ada apa apa
namun memang kenyataannya tak pernah ada apa apa. Enak banget ya? Iya
begitulah. Aku hanya ingin tidur lebih lama dari waktu normal tidurku
sebelumnya. Karena hanya dengan tidur otakku akan berhenti untuk berpikir
sementara. Dengan tidur aku akan merasa aku jauh lebih baik. Inilah aku, tetap aku dan akan menjadi aku,
apa adanya karna aku adalah aku.
Aku yang berbeda atau kalian yang
berbeda?? Kita memang beda. Dari awal
kita sudah beda. Aku ya aku, kalian ya kalian. Tak akan pernah mungkin kalian
menjadi aku ataupun aku menjadi kalian. Tapi rasakan, coba rasakan bagaimana
menjadi yang bukan diri kita. Dan bagaimanakah rasanya? Manis, pahit, atau
bagaimana? Akupun berusaha menjadi yang bukan diriku, hanya untuk mengetahui
rasanya. Rasa yang mungkin belum pernah aku mencobanya. Bagiamana selanjutnya
ketika kita sudah merasakan rasa yang berbeda itu? Ketahuilah, lalu coba untuk
mengerti, dan kemudian pahamilah rasanya. Dari situ aku tau berbagai macam
rasa. Dan hanya sebatas ingin tau, itulah mengapa terkadang aku terlihat
berbeda dari pandangan kalian namun sebenarnya aku masih sama yaitu dengan
rasaku sendiri.
Maafkan aku yang egois ini. Aku tahu hanya saja memang entah mengapa aku masih melakukannya. Aku
memang begitu, Aneh. Memilih dan
memilah apa yang harus aku bagi dan apa yang tidak harus aku bagi, aku hanya
ingin berbagi kesenangan dan kebahagiaan dengan kalian bahkan bukan hanya
dengan kalian tapi dengan semuanya termasuk keluargaku. Mungkin aku juga harus belajar untuk membatasi otakku ketika keingintahuanku sedang berada di puncaknya. Mana yg harus kuketahui dan mana yg tidak seharusnya kuketahui dan campuri. Yang jelas aku tak
kenapa kenapa, aku baik baik saja, akupun sama saja dengan kalian tak ada yang
berbeda.
Maafkan aku teman teman, aku
memang nyebelin, ngeselin, nyakitin, entahlah ngangenin apa enggak yang tau
kalian. Itulah sebabnya mengapa mba tiriku bilang kamu harus bisa cari orang
yang bisa nerima tingkah anehmu itu. Dan yang dikatakannya itu that’s right!
“Jangan sakiti sahabat. Karena
mereka tak mudah ditemukan, sulit tuk ditinggalkan, dan mustahil tuk dilupakan”
Yang tahu tentang diriku ya cuman aku, bahkan itu kedua orang tuaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar